Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Tips Parenting Mengatasi Tantrum Anak Multi Disabilitas

image-gnews
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tantrum adalah kondisi yang umum terjadi pada anak. Bagi anak dengan Multiple Disabilities Visual Impairment (MDVI) atau anak dengan disabilitas sensorik netra yang diikuti dengan ragam disabilitas lainnya, penanganan saat mereka sedang tantrum membutuhkan metode berbeda.

Baca: Jangan Ajukan 10 Pernyataan Berikut kepada Penyandang Disabilitas

Pendidik khusus anak-anak Multiple Disabilities Visual Impairment atau MDVI dari sekolah Dwituna Harapan Baru, Sri Melati mengatakan menangani tantrum anak MDVI harus hati-hati. "Karena saat tantrum, mereka dapat menjadi sangat ekstrem," kata Sri Melati kepada Tempo.

Untuk meredam energi anak multi disabilitas saat sedang tantrum, ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua atau pendamping. Sri Melati menjelaskan, langkah pertama adalah membawa anak ke sebuah ruangan kosong dan membiarkan mereka melampiaskan energi negatif di dalam ruangan tersebut. "Meski begitu, perhatikan keamanan serta beberapa benda di dalam ruangan. Sebab ada anak MDVI yang cenderung menyakiti diri sendiri saat tantrum," kata Sri Melati.

Kedua, biarkan anak berteriak, meloncot, menangis, atau berguling-guling dalam ruangan, sampai dia merasa lelah dengan sendirinya. "Jangan bereaksi terhadap perilaku ekstrem anak saat berada dalam rentang euforia," ucap Sri Melati.

Baca juga: Pendidikan Inklusif Tak Cuma untuk Siswa Difabel, tapi Juga Guru

Ketiga, bagi anak yang suka menyakiti dirinya sendiri, pendamping atau orang tua dapat menggunakan alat pelindung. Misalnya, bagi anak yang suka membenturkan kepala ke lantai saat tantrum, pendamping atau orang tua dapat menggunakan pelindung kepala yang biasa digunakan pada olahraga bela diri atau tinju. Di dalam ruangan juga sebaiknya dipasang matras pada seluruh permukaan lantai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempat, ada beberapa tindakan tantrum dari anak-anak multi disabilitas yang kerap luput dari perhatian orang tua atau pendamping. Misalnya, menggigit jari atau bibir mereka hingga berdarah. Bila keadaan ini terjadi, lakukan intervensi kepada anak sampai dia menangis.

Saat intervensi dilakukan, anak multi disabilitas akan merasa terganggu dan mulai menangis. Saat inilah mulut anak akan terbuka dan pendamping dapat meletakkan benda pengaman seperti alat gigitan ke dalam mulutnya. "Dapat pula dilakukan dengan membungkus tangan anak dengan sarung tinju atau handuk," kata Sri Melati.

Kelima, setelah anak berhenti dari periode tantrum, pendamping atau orang tua dapat memberikan reaksi positif. Jangan pernah memberikan pertanyaan-pertanyaan saat anak multi disabilitas baru selesai dari masa tantrum mereka. "Sebab, siapapun tidak akan pernah tahu apa yang menyebabkan mereka tiba-tiba tantrum," katanya.

Simak: 3 Kedai Kopi di Jakarta Ini Punya Barista dengan Disabilitas

Keenam, saat anak multi disabilitas mengalami tantrum, pendamping atau orang tua jangan berpikir hal selain anak sedang merasa tidak nyaman. Sebab, solusi atau peredam pada setiap anak berbeda dan belum tentu dimengerti orang lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

6 jam lalu

Kampus Telkom University di Bandung, Jawa Barat. (Dok.Tel-U)
Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 jam lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Salah satu calon mahasiswa disabilitas saat mengikuti UTBK di Unesa, Kamis (2/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Unesa)
Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat